logo

Internalisasi Nilai Budaya dan Karakter melalui Karya Sinematografi Santri Film Pendek "Jurus Merpati" Melaju ke FLS3N Provinsi Jawa Barat

BERITA
admin
29 Juli 2025
Internalisasi Nilai Budaya dan Karakter melalui Karya Sinematografi Santri Film Pendek "Jurus Merpati" Melaju ke FLS3N Provinsi Jawa Barat

Tasikmalaya, 29 Juli 2025 — SMA At-Tajdid Muhammadiyah Tasikmalaya kembali menorehkan prestasi dalam dunia seni dan kreativitas. Salah satu karya unggulan santri dalam bentuk film pendek berjudul “Jurus Merpati” terpilih mewakili Kabupaten Tasikmalaya untuk berlaga di ajang Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Tingkat Provinsi Jawa Barat, yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Agustus 2025 mendatang.

Film ini disutradarai oleh Nasywan Fawwaz, dengan Alfin Abdul Basith sebagai videografer, dan Afiya Anggita sebagai penulis naskah. Cerita difokuskan pada perjalanan dua santri, Raja Dirgantara (diperankan oleh Muhammad Rais) dan Arsha Pradana (diperankan oleh Aiman Najwan), dalam menempuh latihan pencak silat bersama pelatih mereka, Coach Wira Atmaja (diperankan oleh Iqbal Nur Cholis L.H.), di tengah kesunyian hutan.

Film ini bukan sekadar tontonan, melainkan sarana edukasi karakter yang menggambarkan perjuangan, ketekunan, dan dinamika emosi remaja dalam mencapai kedewasaan. Arsha tumbuh sebagai murid yang cepat tanggap dan penuh semangat, sementara Raja harus bergulat dengan rasa rendah diri, kegagalan, dan upaya bangkit dari keterpurukan. Narasi tersebut dikemas dengan nilai-nilai luhur yang selaras dengan budaya lokal dan ajaran pesantren.

Mudir Ma’had At-Tajdid, Dr. Yusep Rafiqi, S.Ag., M.M., dalam pernyataannya menyampaikan bahwa karya ini mencerminkan proses pembentukan santri yang utuh dan kontekstual. “Film ini adalah bagian dari aktualisasi visi pesantren kami yaitu membentuk generasi yang mulia dalam akhlak, unggul dalam ilmu, dan terampil dalam amal. Melalui medium seni, nilai-nilai itu diterjemahkan secara hidup dan membumi,” ungkap beliau.

Lebih jauh, Dr. Yusep menegaskan bahwa pesantren mendukung penuh ikhtiar santri dalam bidang literasi media dan sinematografi, sebagai bagian dari kecakapan abad 21 yang penting untuk dikuasai. “Tagline kami Beradab, Berilmu, dan Beramal tidak berhenti pada ruang kelas, tapi terus bertransformasi dalam bentuk karya nyata seperti ini,” tambahnya.

Seiring dengan akan diputarnya film ini dalam ajang FLS3N tingkat provinsi, keluarga besar Pesantren At-Tajdid Muhammadiyah Tasikmalaya dengan rendah hati memohon doa dan restu dari segenap orang tua, alumni, simpatisan, dan masyarakat luas agar karya ini dapat menjadi wasilah dakwah, syiar pendidikan pesantren, dan pembentuk karakter bangsa melalui seni yang bermakna.

Redaksi
Akbar Syawaludin, S.Sos.

Bagikan :